Cari Blog Ini

Kamis, 24 Oktober 2019

TAMBALAN GIGI AMALGAM


1.      Dental amalgam

Dental amalgam merupakan bahan tumpatan yang sering di gunakan di kedokteran gigi.amalgal merupakan bahan yang paling sering di gunakan karena bahan ini dapat bertahan lama sebagai bahan tambalan,mudah memanipilasinya, mudah beradaptasi dengan cairan mulut dan harganya relatif murah.faktor-faktor yang menyebabkan penurunan penggunaan baru-baru ini adalah dapat merugikan bagi kesehatan,estetika yang kurang dan pencemaran lingkungan.masalah estetika adalah karena warna metalik tidak berbaur dengan baik terhadap warna alami gigi.
2.      Definisi amalgam
Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang

disebut amalgamasi. Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu–abu (Baum 1997).
A.    Indikasi dan Kontra indikasi
1.      INDIKASI
a)    Untuk gigi posterior
b)   Karies pit dan fisur gigi posterior, karies proksimal gigi posterior, karies permukaan halus           
c)    Pasien dengan insidensi karies tinggi
2.       KONTRA INDIKASI
a)    Gigi yang memerlukan estetika baik (terutama gigi anterior)
b)   Mengutamakan estetik untuk gigi posterior
c)    Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik


B.       Kelebihan dan kekurangan Amalgam
1.      Kelebihan
a.       Kuat,tahan lama,dan tahan terhadap tekanan kunyah,sehingga amalgam dapat berahan dalam jangka yang cukup lama di dalam mulut.(pada penelitian tumpatan amagam bisa bertahan lebih dari 15 tahun kondisi yang baik
b.      Paling mudah di antara tumpatan lainnya
c.       Resiko terjadinya kebocoran yang menyebabkan masuknya bakteri dan makanan yang sangat kecil
d.      Dapat di tambalkan pada suasana lembab,sehingga cocok di gunakan pada anak anak dan pada pasien dengan kebutuhan khusus
e.       Tidak larut dalam cairan mulut
f.        Adaptasi terhadap dinding kavita relatif baik
g.      Dapat dipoles dengan  baik
2.      Kekurangan
a.    Secara estetik kurang baik,karena warnanya yang tidak sama dengan warna gigi
b.    Dalam jangka waktu yang lama ada beberapaa kasus dimana tepi tumpatan yang barbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman karena amalgam bersifat korosi
c.    Perbaikan tumpatan amalgam juga membutuhkan perlakuan khusus untuk menghindari bahaya merkuriyang mungkin terlepas pada saat pembokaran tumpatan
d.    Mengandung Hg yang bersifat toksik dan mudah menguap pada temperatur kamar
e.    Brittle material(mudah pecah/patah meskipun kuat)
f.     Membutuhkan banyak pengambilan jaringan gigi yang sehat sehingga cenderung melemahkan struktur gigi yang tersisa
C.       Pengukiran dan Pemolesan
Pengukiran restorasi amalgam sesuai dengan anatomi gigi setelah dental amalgam ditempatkan pada kavitas, biasanya dilakukan dengan menggunakan berbagai alat secara manual seperti burnisher. Pemolesan pada amalgam umumnya dilakukan paling sedikit 24 jam setelah penambalan. Tetapi jika high copper amalgam dengan kekuatan yang tinggi digunakan, pemolesan dapat dilakukan pada kunjungan pertama. Umumnya permukaan amalgam dibentuk kembali dengan menggunakan green stones, finishing bur, atau abrasive disk. Bentuk, permukaan dan tepi amalgam diperiksa agar benar-benar licin dan sama dengan gigi. selanjutnya digunakan bahan poles seperti pumice atau silux pada rubber abrasive points. Tahap akhir untuk mengkilapkan digunakan pasta abrasive yang baik. Pemolesan selalu dilakukan dengan keadaan basah, karena memoles dalam keadaan kering memungkinkan dental amalgam menjadi panas sehingga dapat merusak pulpa.
1. Polishing Logam
 Rapikan model kasar logam yang sudah jadi disesuaikan dengan ukuran yang dikehendaki, kemudian dipulas. Pertama menggunakan arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus, dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue dengan menggunakan diamond kemudian bekas potongan dirapikan dan dipulas.
2.  Hasil maksimal adalah model logam dengan permukaan halus dan mengkilat, tidak porus dan sesuai dengan ukuran. Logam merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang memiliki sifat-sifat yang kita kenal keras, mengkilat, padat dan sebagainya. Dalam praktikum ini, kita dapat melihat sifat-sifat itu dengan jalan membuat model tuang dari logam. Tahap Finishing dan Polishing Pada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula. Kemudian logam dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus. Lalu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue dengan menggunakan diamond disc kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah bekas potongan.
Finishing dan polishing : Dilakukan setelah 24 jam setelah penambalan.
Alat yang digunakan:
a.       Stone:untuk membuang bagian yang terlalu tinggi(terlihat mengkilap)
b.      Steel finishing bur(finer):untuk menghaluskan
c.       Rubber atau karet
d.      Brush dicampur dengan purnice dan air
e.       Memoles dengan tekanan yang rata,berpindah pindah dan tetap basah
                                  



                                    gambar alat poleshing
Tujuan poleshing amalgam:
Adapun tujuan dari poleshing amalgam adalah untuk mendapatkan tumpatan  amalgam yang mengkilap dalam waktu lama dan mudah di bersihkan tumpatan amalgam yang lebih kuat dan menghindari terjadinya discoloration serta menghilangkan amalgam yang overhanging agar permukaan tumpatan sesuai  dengan permukaan email gigi
Kegagalan tumpatan amalgam:
a.       Preparasi yang kurang ideal atau baik
b.      Ratio mercury-alloy tidak tepat
c.       Triturasi tidak betul(tidak homogen)
d.      Cara prekondensasi dan kondensasi yang salah
e.       Kontaminasi dengan saliva
f.        Tumpatan emas dan amalgam yang kontak satu dan yang lainnya yang menyebabkan korosi pada tumpatan amalga
3. Faktor yang berpengaruh dalam Polishing di bidang kedokteran gigi.
a.       Kekerasan partikel abrasif misalnya diamond adalah bahan yang paling keras,sedangkan batu apung,batu akik, dan lain-lain relatif lebih lunak.
b.      Bentuk partikel bahan abrasif; partikel yang mempunyai tepi tajam akan lebih efisien dari pada partikel yang bersudut tumpul.
c.       Besar partikel bahan abrasif; partikel yang lebih besar sanggup menghasilkan goresan yang lebih dalam.
d.      Sifat-sifat mekanis bahan abrasif; bila bahan abrasif pecah, hendaknya dihasilkan tepi baru yang tajam. Jadi kerapuhan suatu bahan abrasif dapt merupakan suatu keberuntungan.
e.       Kecepatan gerakan menggosok; gerakan partikel abrasif yang perlahan menghasilkan goresan yang lebih dalam.
f.        Tekanan yang diberikan sewaktu menggosok tekanan yang terlalu besar dapat membuat partikel abrasif pecah dan meningkatkan panas yang timbul karena gesekan.
g.      Sifat-sifat bahan yang hendak digosok bahan yang rapuh dapat digosok dengan cepat, sedangkan bahan yang lunak dan kenyal (misalnya, emas murni) akan mengalir dan bukannya terasah oleh abrasif.








DAFTAR PUSTAKA
Deynilisa, Saluna. Diktat Bahan Ajar Konservasi Gigi I.Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran GigiEdisi10.Jakarta:EGC.
                             http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/polishing.html
  http://fairytoot.blogspot.com/2014/02/amalgam_16.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar