Dental amalgam
merupakan bahan tumpatan yang sering di gunakan di kedokteran gigi.amalgal
merupakan bahan yang paling sering di gunakan karena bahan ini dapat bertahan
lama sebagai bahan tambalan,mudah memanipilasinya, mudah beradaptasi dengan
cairan mulut dan harganya relatif murah.faktor-faktor yang menyebabkan
penurunan penggunaan baru-baru ini adalah dapat merugikan bagi
kesehatan,estetika yang kurang dan pencemaran lingkungan.masalah estetika
adalah karena warna metalik tidak berbaur dengan baik terhadap warna alami
gigi.
2.
Definisi amalgam
Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa
logam (alloy) yang salah satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga
didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari beberapa bahan
seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. Dental amalgam sendiri
adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang
A. Indikasi dan Kontra indikasi
1.
INDIKASI
a)
Untuk gigi posterior
b)
Karies pit dan fisur gigi posterior,
karies proksimal gigi posterior, karies permukaan halus
c)
Pasien dengan insidensi karies tinggi
2.
KONTRA INDIKASI
a)
Gigi yang memerlukan estetika baik
(terutama gigi anterior)
b)
Mengutamakan estetik untuk gigi
posterior
c)
Restorasi kecil sampai sedang yang
tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik
B.
Kelebihan dan kekurangan Amalgam
1.
Kelebihan
a.
Kuat,tahan lama,dan
tahan terhadap tekanan kunyah,sehingga amalgam dapat berahan dalam jangka yang
cukup lama di dalam mulut.(pada penelitian tumpatan amagam bisa bertahan lebih
dari 15 tahun kondisi yang baik
b.
Paling mudah di
antara tumpatan lainnya
c.
Resiko terjadinya
kebocoran yang menyebabkan masuknya bakteri dan makanan yang sangat kecil
d.
Dapat di tambalkan
pada suasana lembab,sehingga cocok di gunakan pada anak anak dan pada pasien
dengan kebutuhan khusus
e.
Tidak larut dalam
cairan mulut
f.
Adaptasi terhadap
dinding kavita relatif baik
g.
Dapat dipoles
dengan baik
2.
Kekurangan
a.
Secara estetik kurang
baik,karena warnanya yang tidak sama dengan warna gigi
b. Dalam jangka waktu yang lama ada beberapaa kasus dimana
tepi tumpatan yang barbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan
warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman karena amalgam bersifat
korosi
c.
Perbaikan tumpatan
amalgam juga membutuhkan perlakuan khusus untuk menghindari bahaya merkuriyang
mungkin terlepas pada saat pembokaran tumpatan
d.
Mengandung Hg yang
bersifat toksik dan mudah menguap pada temperatur kamar
e.
Brittle
material(mudah pecah/patah meskipun kuat)
f.
Membutuhkan banyak
pengambilan jaringan gigi yang sehat sehingga cenderung melemahkan struktur
gigi yang tersisa
C. Pengukiran dan Pemolesan
Pengukiran restorasi amalgam sesuai dengan anatomi gigi setelah
dental amalgam ditempatkan pada kavitas, biasanya dilakukan dengan
menggunakan berbagai alat secara manual seperti burnisher. Pemolesan pada
amalgam umumnya dilakukan paling sedikit 24 jam setelah penambalan. Tetapi jika
high copper amalgam dengan kekuatan yang tinggi digunakan, pemolesan dapat
dilakukan pada kunjungan pertama. Umumnya permukaan amalgam dibentuk kembali
dengan menggunakan green stones, finishing bur, atau abrasive disk. Bentuk,
permukaan dan tepi amalgam diperiksa agar benar-benar licin dan sama dengan
gigi. selanjutnya digunakan bahan poles seperti pumice atau silux pada rubber
abrasive points. Tahap akhir untuk mengkilapkan digunakan pasta abrasive yang
baik. Pemolesan selalu dilakukan dengan keadaan basah, karena memoles dalam
keadaan kering memungkinkan dental amalgam menjadi panas sehingga dapat merusak
pulpa.
1.
Polishing Logam
Rapikan model
kasar logam yang sudah jadi disesuaikan dengan ukuran yang dikehendaki,
kemudian dipulas. Pertama menggunakan arkansas stone sampai permukaan model
terlihat halus, dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan
rubber warna
hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue dengan
menggunakan diamond kemudian bekas potongan dirapikan dan dipulas.
2. Hasil maksimal adalah model logam dengan
permukaan halus dan mengkilat, tidak porus dan sesuai dengan ukuran. Logam merupakan salah
satu bahan kedokteran gigi yang memiliki sifat-sifat yang kita kenal keras, mengkilat,
padat dan sebagainya. Dalam
praktikum ini, kita dapat melihat sifat-sifat itu dengan jalan membuat model
tuang dari logam. Tahap Finishing dan Polishing Pada tahap ini dilakukan
perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula. Kemudian logam
dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan model terlihat
halus. Lalu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber
warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue
dengan menggunakan diamond disc kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah
bekas potongan.
Finishing dan polishing : Dilakukan setelah 24 jam setelah penambalan.
Alat yang digunakan:
a.
Stone:untuk membuang
bagian yang terlalu tinggi(terlihat mengkilap)
b.
Steel finishing
bur(finer):untuk menghaluskan
c.
Rubber atau karet
d.
Brush dicampur dengan
purnice dan air
e.
Memoles dengan tekanan yang rata,berpindah pindah dan
tetap basah
gambar
alat poleshing
Tujuan
poleshing amalgam:
Adapun tujuan dari poleshing amalgam adalah untuk
mendapatkan tumpatan amalgam yang
mengkilap dalam waktu lama dan mudah di bersihkan tumpatan amalgam yang lebih
kuat dan menghindari terjadinya discoloration serta menghilangkan amalgam yang
overhanging agar permukaan tumpatan sesuai
dengan permukaan email gigi
Kegagalan tumpatan amalgam:
a.
Preparasi yang kurang
ideal atau baik
b.
Ratio mercury-alloy
tidak tepat
c.
Triturasi tidak
betul(tidak homogen)
d.
Cara prekondensasi
dan kondensasi yang salah
e.
Kontaminasi dengan
saliva
f.
Tumpatan emas dan
amalgam yang kontak satu dan yang lainnya yang menyebabkan korosi pada tumpatan
amalga
3. Faktor yang berpengaruh
dalam Polishing di bidang kedokteran gigi.
a.
Kekerasan partikel abrasif misalnya diamond adalah bahan yang
paling keras,sedangkan
batu apung,batu akik, dan lain-lain relatif lebih lunak.
b.
Bentuk partikel bahan
abrasif; partikel yang mempunyai tepi tajam akan lebih efisien dari pada partikel yang
bersudut tumpul.
c.
Besar partikel bahan
abrasif; partikel yang lebih besar sanggup menghasilkan goresan yang lebih
dalam.
d.
Sifat-sifat mekanis bahan
abrasif; bila bahan abrasif pecah, hendaknya dihasilkan tepi baru yang tajam.
Jadi kerapuhan suatu bahan abrasif dapt merupakan suatu keberuntungan.
e.
Kecepatan gerakan
menggosok; gerakan partikel abrasif yang perlahan menghasilkan goresan yang
lebih dalam.
f.
Tekanan yang diberikan
sewaktu menggosok tekanan
yang terlalu besar dapat membuat partikel abrasif pecah dan meningkatkan panas
yang timbul karena gesekan.
g.
Sifat-sifat bahan yang
hendak digosok bahan
yang rapuh dapat digosok dengan cepat, sedangkan bahan yang lunak dan kenyal
(misalnya, emas murni) akan mengalir dan bukannya terasah oleh abrasif.
DAFTAR PUSTAKA
Deynilisa, Saluna. Diktat
Bahan Ajar Konservasi Gigi I.Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips Buku Ajar Ilmu
Bahan Kedokteran GigiEdisi10.Jakarta:EGC.
http://fairytoot.blogspot.com/2014/02/amalgam_16.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar